Rabu,02-oktober-2013…
Tak sedikit hal
yang begitu sukar untukku jangkau, aku menganggapnya gampang. Kulakukan semua
itu meski berjuta rintangan yang menghalangi,hanya karna secawan rasa yang tak
bisa kubinasakan dalam lubuk hati ini. Ia benar-benar menyiksa batinku. Mungkin
terlalu dalam ia mengakar. Menuntut diri ini untuk selalu bersemayam
dengannya,seseorang yang sangat kudamba. Yah, seingatku, rasa indah itu hanya
bermula dari pandangan saja, akan parasnya yang menurut ku nian anggun, saat itu, memang kali pertama
kumelihatnya di jalan raya depan rumah. Dan sampai saat ini pandanngan itu
masih membekas menjadi tuntutan besar
parasaan.
Cinta memang
datang dari mata lalu turun ke hati
Jum’at,04-oktober-2013…
Sore itu, aku
mengintip dibalik tiang listrik yang berada disebelah utara rumahku. seseorang
itu melaju kencang, mengemudi kendaran matic di jalan raya depan rumah. Sungguh
aku senang! Hatiini berbunga-bunga disaat wajah oval nan nan nian anggun,
seakan aku merasa kurang waktu untuk lebih lama lagi menatapnya. Sebut saja
namanya EL. Ya EL, ia tidak jarang lewat
di depan rumah, melintasi jalan itu
setiap sore, meski pada jarum jam yang tak selalu sama. Dan setia EL belum
datang melintasi jalan depan rumah itu, pasti aku sudah stand by di balik tiang
listrik yang terlalu jauh dari arah jalan itu, demi keinginan untuk lebih
leluasa melihatnya. Saat terlihat agak jauh melewati jalan itu, aku bersiluwit.
Ia membalikkan wajah aggunnya itu akan suara sluitan itu. mungkin yang
dilihatnya tidak ada seseorangpun, ia kembali menekuni kendaraanya maticnya.
Aneh! Disetiap EL kembali
pulang dari tempat yang menjadi tujuannya, ia pasti membawa oleh-oleh yang
dibungkus dengan plastic hitam, yang berukuran kepala orang. Entahlah apa itu?
tapi untuk apa aku menghiraukan itu. yang aku hiraukan hanya orangnya saja. Aku
ingin segera kenal dengannya. Itu saja yang menggerogoti perasaanku setiap saat. Siapa sich orang
itu?
Senin,
07-oktober-2013…
Sepotong pagi
disekolah…
Ramai! Suasana
di sekolah yang sedari tadi sepi, kini mulai berubah ramai. Siswa-siswi mulai
berdatangan. Memenuhi koredor-koredor sekolah. Adayang datang dengan jalana
kaki, ada pula yang menggunakan kendaraan bermotor. Tak taunya dari kejauhan
sana, tanpak seseorang yang memang aku kenal sebelimnya; dari modif kendaraanya
saja dan ciri kas pengemudinya. Seakan je4las perasaanku mengira sweseorang
itu. wah…lihatlah! Dugaanku sangat tepat sekali. Ia adalah EL, seseorang yang
selama ini menjadi dambaan hatiku. Hatiku riang, melihatnya. Ia memasuki lokasi
sekolah, seakab aku mau menampakkan style kerrenku saat itu di depannya. Dan
yang memebuatku penasaran, ia membonceng bocah yang berseraagam sekolah. Ya...
bocah itu yang EL hantarkan ke sekolah. Aku hanya meyakini saja bahwa ia
adaalah adiknya. EL nganterin adiknya. Itu yang terguman dalam benakku.
Eh akku tau anak itu, dan sebuah kesrmpatan emasku untuk segera PDKT dari anak
itu.
Jam istirahat… sengaja
kkumerndastangi kelasnya. Dan pura-pura bertanya lagu terbarubya West life, salah satu nama band popular
barat. Dan dalam pada itu aku berhasil mendapati kontak person si EL. Dan saat
itu pula aku mulai mengenal anak iotu.
Setibanya di rumah subgguh aku
bersimbah riang. Bahkan aku menyempatkan sujud syukur sebagau rasa terima kasih
kepadsa sang maha pengasih, yang sudah member jalan untukku untuk bisa taarufan
dengan EL. Alhamdulillah!
Rabu,
09-oktobber-2013…
“Hai?” kutulis sebaris pesan di layar
ponselku. Lalu kutekan tombol yes untuk send message ke nomor tujuan.
Kutunggu beberapa saat lagi. Namun tak ada satupun pesan yang muncul dilayar
ponselku itu, hanya laporan pesan terkirim saja yang muncul, membuat layar
ponsel itu menyala. Ih… kutulis lagi
kata ‘’Hallo…?’’ Lalu diresend ke nomer yang sama, seperti sebelumnya tapi
tetap, tak ada balasan sedikitpun yang datang di ponselku. Ada apa sich?
Aku mulai merasa kecewa karna tak ada hasil yang memenuhi harapanku. Ya
sudah, aku gunakan cara yang lain saja, Calling
langsung orangnya. Panggilanku masuk, ditandai nada tunggu yang sangat teramat
merdu untuk kudengar. Aku semakin
meridukannya, EL. Eh panggilanku diangkat, tapi suaranya putus-putus dari
seberang sana. Aku tidak bisa menangkap suaranya dengan jelas. Yang terdengar
hanya seperti bunyi radio rusak yang tak terjangkau jaringan.
Batinku begitu antusias. Aku harus
banyak berkorban, jika benar ingin memelikinya. Kuterpaksa transfer pulsa ke
nomor ponselnya. Pagi-pagi, kukirim kembali sebaris pesan “Hay…?” sesaat
kemudian, hanya muncul sebuah laporan yang tertera di layar ponselku. “Sent
Item ” pesan sudah terkirim . aku tunggudengan btusiasku. Sejurus kemudian. Kring-kring!
Ada pesan masuk. Pasti dia ! Gumanku dalam hati. Kubuka dengan begitu
panasaran pesan yang baru masuk itu. “Hay… too!” Balasnya yang singkat. Aku
hanya tersenyum riang, kubalas dengan tulisan pesan lain, yang lebih banyak
lagi. Ia balas juga dengan kalimat yang lebih banyak, dan teruslah berlabjut,
hingga akhirnya kumerasa begitu puas SMS-an dengan si EL.
Jum’at,
11-oktober-2013…
Pagi-pagi buta…
Kusapa EL dalam
ponselnya dengan sebaris kalimat”Selamat Pagi?” seperti biasa, dia tidak
langsung menjawab pesanku. Bahkan sampai berulang kali kukirim pesan itu. namun
tetap nihil. Dia tidak sama sekali membalas pesan yang ada di ponselnya. Baru setelah kukirim sedikit
pulsa ke kontak personnya. EL tidak sungkan lagi membalas pesan sampai
berakhir, matre, ya? Dan dalam pada itu, aku merasa lebih puas chattingan-an
walaupun hanya melalui SMS. Dan melalui pesan- memesan itu. aku dan EL bisa
saling mengenal karena waktu itu kujadikan kesempatan untuk saling menukar
photo. Kami jadi akrab, meski tak sekalipun ada perjumpaan hangat diantara kami, face to face in hand phone. Ya…
begitulah canggihnya Technologi di zaman sekarang ini.
Ahad, 13-oktober-2013…
Seperti sebelumnya, aku asyik
nyambung dengan EL hanya dalam telephone seluler saja.; tanpa ada perjumpaan
antara muka kemuka, melainkan hati…
Aku keluarkan
jurus ampuh remaja itu. , gombal! . Untuk meluluh dan mengikat hati EL.
Akhirnya, aku berhasil menyihir hatinya. Horry…horry…! EL mengiyakan dan menerima
dengan lapang dada saat kuungkapkan semua tentang perasaan yang lama bersarang
dihati ini. Sungguh! Aku benar-benar bahagia., menerima kejadian itu. bahkan
tak pernah ada sebuah peristiwa sebelumnya yang bisa membuatku tersenyum sesuka
itu. hatiku gaduh keriangan…
My love is wonderful and
wonderful…….
Ya Allah …
hanya kepadamu aku berterima kasih , karena segala sesuatu tak akan pernah
terjadi tanpa idzinmu…
Selasa, 15-oktober-2013…
Sore, di hjari Lebbaran …
Asyik!
Aku sempat jalan-jalan ke
NIPA, salah satu pariwisata yang orang sebut “Hutan Kera” sebab dalam hutan itu
sangat dominan sekali dengan binatang
semacam Kera dan simpanse. Disana, aku bersama teman-teman sebayaku. Hutan itu
berada di kabupaten sampang bagian utara.
Banyak sekali pengunjung di tempat
itu. maklun, hari itu tepat pada hari raya idul adha. Memang agak banyak para
pengunjung yang meluangkan waktunya pada hari-hari yang seperti itu. mereka mau
menikmati suasana permai disana, refreshing!
Jealous ! aku
terkejut dari kejauhan jarak. Aku melihat EL bersama lelaki lain dan bocah yang
sering dihantarnya ketika berangkat sekolah. Dia berada disamping EL,
mengiringi langkah mereka. ADIK EL, menurutku. Aku sakit hati. Aku geram
melihat siapa lelaki itu. berani-beraninya, dia mendekati EL. Batinku
memberang. Mereka terus berjalan dengan begitu mesranya. Aku semakin geram
melihatnya. Sungguh, hatiku benar-benar tersayat dan teriris belati yang dia
persembahkan untukku saat itu. untuk Sementara waktu, aku membiarkan fenomena
yang menyakitkan itu. aku mengira bukan
waktunya. Tapi awas, suatu saat nanti, akan kukasih pelajaran leleki itu. dasar
lelaki tak tahu diri!
Kamis, 17-oktober-2013…
Masih geram! Tiga hari sejak
kejadian yang menyakitkan itu, aku aku sama sekali tidak member kabar kepada
EL…
Kejadian
tiga hari lalu masih membekas. Menjadi sebuah pemandangan yang sangat
menyakitkan mata hatiku. Aku geram, sungguh geram, membayangkan kejadian itu.
Mengapa EL tega melakukan itu padaku…huh!
Aku selalu marah . amarahku
seakan-akan tak bisa kutambat. Dan setiap kemarahan itu hadir, menghantui
hatiku, pasti ada perabotan rumah yang aku hempaskan dan dibuang kemana saja.
Waktu itu aku berada di beranda
rumah. Duduk berdiam. Tak ada ada kata yang meluncur dari mulutku dan tak ada
pula senyum yang terpasang di wajahku. Sangat jelas sekali wajahku menampakkan
dekorasi kesedihan yang tak berkesudahan. Sontak, ada yang menggugah
batinku saat kedua mataku menangkap
seorang lelaki yang persis seperti tiga hari lalu. Dia melewati jalan raya
depan rumahku. Dia membonceng bocah yang sering aku lihat bersama EL. Anehnya,
Dia mengemudi kendaraan yang sama seprti milik EL. Keterlaluan! Sergah
batinku. Aku bangkit dari tempat duduku dan tergopoh-gopoh mengambil kendaraan
yang ada di sebelah utara rumahku. Aku kejar lelaki tak tau diri itu dengan
begitu berangnya. Mampus kau!. Kendaraanku melaju dengan cukup kencang.
Aku ingin menyalipnya. Setelah kendaraanku bersampingan dengan lelaki itu,
aku dorong bagian belakang kemudinya
keras-keras. Sehingga lelaki terjatuh
dan terplanting jauh dari jalan itu. aku merasa kurang puas dengan
sebelumnyaitu. Aku masih beranjak menuju tempat ia terjerambab,. Lagi lagi aku
menghajarnya dengan beberapa kali tonjokan di wajahnya. Sepertinya dia ingin
melawan. Tapi dirinya tak berdaya lagi. Aku kembali menonjoknya. Tapi tiba-tiba
saja, bocah itu sadardan berteriak dengan menyebut nama “Ayah “, lantas aku
terkejut dan bungkam seketika. Bingumg!
Aku benar –benar bingung saat itu. aku tidak tau mengapa bocah itu
memanggilnya Ayah. Aku tidak tau harus berbuat apa…..
Aku hanya
berdiam diri dan terpekur….
Jum’at,
18-oktober-2013…
Aku sadar….
Lelaki itu
adalah imam dari keluarga EL. Sedangkan
Bocah itu adalah belahan jiwanya. Dan setiap sore, dia memiliki tanggung jawab
sebagai ibu rumah tangga. Aku menyesal… Aku harus bagaimana……
)*Banyuanyar,(10: 00 pm) 17-11-13
Kediaman blok O*)