Artikel || Opini || Catatan || Cerita || Puisi || Motivasi ¤ BERKARYA UNTUK SEMUA ¤

MAKNA LOGO YAYASAN KHAIRIYAH MAJIDIYAH PP DARUL UKUM AS SURUR



MAKNA LOGO YAYASAN KHAIRIYAH MAJIDIYAH PP DARUL UKUM AS SURUR

•KAPAS  : Melambangkan sandang

•PADI         : Melambangkan pangan

•LINGKARAN HIJAU BERTULISKAN “YAYASAN KHAIRIYAH MAJIDIYAH PONDOK PESANTREN DARUL ULUM AS SURUR“ : Melambangkan kesemangatan dan perkembangan. Ia mencerminkan bahwa Yayasan Khairiyah Majidiyah Pondok Pesantren Darul Ulum As Surur mengemban misi sebagai lembaga pendidikan Islam yang dijiwai oleh semangat dalam perkembangan.

•LINGKARAN BUNDAR WARNA DASAR PUTIH : Melambangkan kesucian, di dalamnya di bagian bawah terdapat kitab atau buku yang sedang terbuka melambangkan terbukanya keilmuan (Al Ulum), lalu di atasnya terdapat lingkaran kecil dan berbentuk dua orang melambangkan suatu proses dan perjuangan para pelajar (santri), sementara bagian yang berbentuk kelopak bunga dan satu bintang melambangkan kebahagian/kesenangan (As Surur) dalam beribadah kepada yang maha Esa (Tauhid).

•KALIMAT  مؤسسة الخيرية المجيدية : Merupakan nama yayasan yang menaungi semua lembaga pendidikan yang bergiat di dalamnya. 

•KESIMPULAN : Yayasan Khairiyah Majidiyah Pondok Pesantren Darul Ulum As Surur memiliki tujuan untuk mensejahterakan lahir batin yang diperkuat oleh kesuburan ilmu dan moral yang ditopang oleh proses dan perjuangan para santri, dengan mengemban misi pendidikan Islam yang dijiwai oleh semangat dalam perkembangan sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Sarana tersebut diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari di antara sesama dan pada akhirnya segala aktivitas yang dilakukan dimaksudkan untuk ibadah kepada Allah SWT.


Oleh : M Siryi Zamil

Share:
Read More

CIKAL BAKAL BERDIRINYA PONDOK PESANTREN DARUL ULUM AS SURUR CUMEDAK

Doc. Tampak dari samping papan nama PP. Darul Ulum As Surur

Pondok Pesantren Darul Ulum As surur bermula dari sebuah langgar (Musholla) sederhana yang didirikan oleh K. Ahmad Suyono Moen (Santri Banyuanyar asal Pamekasan Madura) sekitar tahun 2003 dengan bekal dukungan masyarakat sekitar yang peduli terhadap perkembangan ilmu agama. Pondok Pesantren Darul Ulum As surur hanya berlokasi diatas sebidang tanah sawah tak terurus dan tanah tersebut waqof dari Almr. Bpk. H. Syukur yang merupakan masyarakat setempat. Di lokasi inilah K.Ahmad Suyono mengasuh para santrinya dengan penuh istiqomah dan sabar, sekalipun sarana dan fasilitas yang ada pada saat itu jauh dari kecukupan. 

Ketekunan beliau Setiap hari dan malam hari mendidik santrinya yang pada saat itu mayoritas bernotobani haus akan Ilmu Al-Qur’an, dengan kegigihan Beliau dalam mendidiknya Sehingga Santrinya bisa membaca Al Qur’an dengan fasih dan baik.


Tak lama kemudian Beliau berinisiatif untuk mendirikan Taman Kanak-Kanak, dan alhamdulillah berjalan dengan baik sampai sekarang, berjalan dua tahun Beliau juga mendirikan Sekolah Dasar Islam ( SDI) Darul Ulum As Surur. Dengan dukungan penuh dari pengurus dan masyarakat pada umumnya maka pendidikan dasar tersebut terealisasi dengan baik, berjalan tiga tahun yang sebelumnya di bawah naungan Dinas Maka beliau mengubah pada naungan Kementrian Agama yang biasa disebut (MI) Madrasah Ibtidaiyah Sampai Sekarang. Berlanjut pada jenjang berikutnya, mendirikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Darul Ulum As Surur, memnyusul tiga kemudian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Darul Ulum As Surur. Harapan besar kedepan akan mendirikan Perguruan Tinggi, sebagai layanan pendidikan tinggi untuk masyarakat Sumberjambe, khususnya dan Jember Timur Utara pada umumnya.

Diberi nama "Darul Ulum" sebagai tabarruk pada Pesantren Darul Ulum Banyuanyar, tempat dimana dulu menimba ilmu kepada RKH. Muhammad Syamsul Arifin di Pamekasan Madura, sementara "As Surur" merupakan tabarruk pada pesantren yang saat ini diasuh oleh mertuanya di desa Cumedak Sumberjambe Jember. Pondok Pesantren Darul Ulum As surur yang berada dalam naungan Yayasan Khairiyah Majidiyah (YKM) itu dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang amat pesat, sampai pada akhirnya mengelola Lembaga Pendidikan dari jenjang paling rendah sampai jenjang paling tinggi. Semua tidak lepas dari dukungan masyarakat terhadap pengasuh dan para pengurus pesantren.

Maka dengan demikian keluarga besar yayasan sangat berharap kepada semua element masyarakat untuk tetap memberikan dukungan, guna terciptanya generasi-generasi islam yang berbakat dan mampu menjawab tantangan zaman yang semakin hari semakin maju. Semoga bermanfaat!  


@msiryizamil

Share:
Read More

LIRIK MARS HARI SANTRI NASIONAL


22 Oktober 45

Resolusi jihad panggilan jiwa

Santri dan ulama tetap setia

Berkorban pertahankan Indonesia


Saat ini kita telah merdeka

Mari teruskan perjuangan ulama

Berperan aktif dengan dasar Pancasila

Nusantara tanggung jawab kita


Hari santri, hari santri, hari santri

Hari santri bukti cinta pada negeri

Ridho dan rahmat dari Ilahi

NKRI harga mati


Ayo santri, ayo santri, ayo santri

Ayo ngaji dan patuh pada kyai

Jayalah bangsa, jaya negara

Jayalah pesantren kita


Mari bersiap kita berangkat

Ke pesantren dengan penuh semangat

Raih cita-cita luruskan niat

Mengabdi untuk kemaslahatan umat


Hari santri, hari santri, hari santri

Hari santri bukti cinta pada negeri

Ridho dan rahmat dari Ilahi

NKRI harga mati


Ayo santri, ayo santri, ayo santri

Ayo ngaji dan patuh pada kyai

Jayalah bangsa, jaya negara

Jayalah pesantren kita

Jayalah bangsa negara

Jayalah indonesia

Jayalah indonesia ....

_____________________________________________

Tonton videonya di link berikut: https://youtu.be/BUazgeTveQs

Share:
Read More

INGIN BISA BAHASA INGGRIS? BACALAH TULISAN INI


Hasil wawancara dengan dua orang teman saya, namanya Iskandar tutor di salah satu kursus bahasa Inggris di Pamekasan Madura, dan satunya Sahlan, sepupu saya yang saat ini kerja di pelayaran pesiar internasional. Selaku pmbelajar bahasa Inggris, saya bertanya banyak hal kepada mereka, tentang bagaimana cara mereka bisa berbahasa Inggris, sebagai bahasa kedua dan juga faktor yang paling signifikan berpengaruh terhadap pemerolehan bahasa Inggris. 

Cara dalam pemerolehan bahasa kedua, bahasa inggris

Saya rasa mereka bisa dikatakan berhasil dalam pemerolehan bahasa Inggris sebagaimana yang saya saksikan. Iskandar selaku tutor bahasa Inggris sering kali tampil sebagai master of Ceremony dan juga sering berbicara dengan bule ketika dulu berlibur ke Bali. Saya tanya, bagaimana caranya dia bisa bahasa Inggris sebagus itu dan apa saja faktor yang paling signifikan dalam menguasainya. Dia bicara panjang lebar, mulai dari awal suka bahasa Inggris sampai mahir. Dia terinspirasi dari salah satu temennya di pondok yang bisa bahasa Inggris, sehingga dia timbul keinginan yang sangat besar untuk juga bisa seperti temannya tersebut. Akhirnya dia ikut kursus bahasa Inggris ke berbagai tempat kursus di wilayah Pamekasan. Kata dia, cara yang dilakukan mengapa dia bisa bahasa Inggris, yaitu pertama menghafal expression (ungkapan bahasa Inggris), menghafal kosakata bahasa Inggris sebanyak-banyaknya dan sedikit demi sedikit mempelajari gramatikal. Setelah itu praktik berbicara bahasa Inggris dengan teman kursus, apalagi selama kursus semua peserta kursus diwajibkan berbicara menggunakan bahasa. Sehingga antara keinginan dan lingkungan sama sama mendukung yang akhirnya dapat menghantarkan mampu berbahasa Inggris. Kata dia, bisa karena terbiasa!

Berbeda jawabannya ketika saya menanyakan kepada Sahlan, sepupu saya, yang bisa bahasa Inggris. Kata dia, dia tidak pernah belajar grammar sebagaimana pembelajar bahasa Inggris di tempat kursus. Hanya saja dulu sebelum mendaftar bekerja di pelayaran, dia ikut training, yang diantaranya menganai ungkapan bahasa Inggris. Disana dia disuruh menghafal beberapa expression yang biasa digunakan sehari hari dan juga menghafal kosakata- kosakata yang biasa orang bicarakan di kapal, atau kosakata yang agak sama persis digunakan oleh para office boy dalam melayani pelanggan hotel. Namun lama kelamaan bisa bahasa Inggris dan dapat berbaur dengan sekian banyak orang dari manca negara di dalam kapal. Jadi dengan kebiasaan setiap hari dia melayani orang - orang berbahasa inggris, akhirnya dapat menghantarkan dia bisa berbahasa Inggris.

Faktor yang paling signifikan berpengaruh terhadap pemerolehan bahasa keduanya.

Setelah saya tanya tentang faktor yang paling signifikan berpengaruh terhadap pemerolehan bahasa Inggris, dari dua narasumber diatas, jawabannya hampir sama, yaitu keinginan, pembiasaan dan lingkungan. Ya, ketiga aspek tersebut sangat berpengaruh dalam pemerolehan bahasa kedua. Terkadang orang hanya memiliki keinginan tapi tidak berusaha membiasakan bahasa keduanya dan hidup dalam lingkungan yang tidak mendukung, maka mustahil berhasil. 

Jadi dari semua uraian hasil wawancara ringan dengan kedua teman saya diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa cara dan faktor yang paling signifikan berpengaruh terhadap pemerolehan bahasa kedua adalah mengawalinya dengan keinginan, lalu belajar dan membiasakan, serta didukung oleh lingkungan yang basisnya pada bahasa tersebut.(*


*Tuliskan hasil wawancara tersebut dalam esai sederhana (maksimal 1000 kata).

Share:
Read More

KEGIATAN KEGIATAN SEKOLAH

*Oleh : M. Siry Zamil

Perkenalkan nama saya Matsiri, mahasiswa jurusan pendidikan bahasa Inggris di UT UPBJJ  Jember. Sambil menimba ilmu dan pengalaman, saya juga aktif sebagai guru di SMK Darul Ulum As Surur, Cumedak Sumberjambe Jember. Saya mengajar sesuai jurusan di UT, yaitu bahasa Inggris. Menjadi guru itu tidak cukup bermodal ahli pada bidang mata pelajaran saja, lebih dari itu, kita harus memiliki kemampuan profesional lainnya yang tentu dipersyaratkan dalam menghadapi masyarakat sekolah, terutama siswa. Dan kemampuan profesional itu selalu menjadi keinginan sekolah demi masa depan pendidikan dan peserta didiknya. Sehingga banyak sekali upaya yang dilakukan oleh sekolah dalam mewujudkan kemampuan profesional guru, diantaranya di SMK Darul Ulum As Surur. 

Beberapa tahun saya mengajar. Saya merasa sangat banyak sekali ilmu dan pengalaman yang didapatkan, dimana semua itu mengacu pada profesionalitas saya, sebagai guru. 

Diantara upaya yang telah dilakukan oleh lembaga, tempat saya mengajar, untuk mengembangkan kemampuan profesional guru ;

1. Setiap sebelum KBM tahun ajaran baru, sekolah mengadakan workshop bersama pengawas sekolah, dimana dalam kegiatan itu pengawas melakukan bimbingan langsung kepada semua guru, mengenai "penysunan perangkat pembelajaran" 

2. . Pada bulan berikutnya, workshop lanjutan, yaitu "pengembangan perangkat pembelajaran" yang juga diisi oleh pengawas sekolah. Dalam kegiatan ini, semua guru harus sudah punya perangkat pembelajaran, seperti RPP, Silabus, Prota dan Promis untuk dikoreksi langsung oleh pengawas. 

3. Supervisi, dilakukan oleh kepala sekolah kepada guru saat KBM di kelas, dimana hasil laporan supervisi tersebut disetor kepada pengawas sekolah.

4. Selain adanya kegiatan di atas, sering juga sebagian guru diikutkan pelatihan di luar sekolah, seperti pendampingan kurikulum 2013 dan pelatihan keguruan lainnya.

5. Adanya MGMP mata pelajaran sesuai bidang yang diampu oleh guru, sehingga selain menimba ilmu di Workshop dan pelatihan keguruan, sharin-hearing guru antar mapel dan sekolah menjadi kegiatan yang sangat urgent. 

6. Selain beberapa kegiatan diatas, di lembaga tempat saya mengajar, setiap kegiatan internal sekolah, seperti Penilaian Akhir Semester (PAS), Ujian Akhir Sekolah dan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dimoniv langsung oleh pengawas sekolah. Saya yang sering menjadi bagian dari panitia pelaksana Ujian merasa sangat banyak sekali pembelajaran yang diterima, mulai dari tehnis ujian, dokument ujian dan perlengkapan lainnya. 

Dari beberapa kegiatan diatas, kemampuan profesional guru di lembaga saya yg, terlihat meningkat. Yang awalnya tidak tau cara menyusun perangkat pembelajaran, silabus dan lainnya, sekarang menjadi tau dan mahir. Tentu semua membutuhkan kesabaran untuk mencapai kemampuan profesional guru. Kita harus memulainya dari sabar, terpaksa hingga akhirnya menjadi kemampuan.*


*Ditulis untuk memenuhi tugas kuliah semester 7 UT UPBJJ Jember

Share:
Read More

PRAKTEK NYATA /CONTOH-CONTOH SEDERHANA YANG SUDAH ANDA TENERAPKAN DALAM BIDANG: KOMPETENSI PEDAGOGIS, KOMPETENSI KEPRIBADIAN, KOMPTENSI SOSIAL, KOMPETENSI PROFESSIONAL DI KELAS

 


Sebagai guru, terkadang diri ini merasa malu terhadap diri sendiri ketika melihat ada sesuatu yang kurang dengan kepribadian dan cara mengajar saya yang dirasa tidak berhasil. Saya sering kali tersadar bahwa guru itu digugu dan ditru baik oleh anak didik kita maupun orang orang sekitar yang mempercayai kita. Saya juga sering tersadar dan merasa kurang pantas ketika saya miskin metode dalam mengajar. Metode pembelajaran itu lebih penting daripada materi pembelajaran, dan guru lebih penting dari segalanya. Ungkapan itu sangat menuntut diri ini bahwa kita sebagai guru harus benar-benar profesional dalam melayani peserta didik.

Setidaknya ada empat kompetensi yang harus ada dalam diri seorang guru untuk mencapai profesionalitasnya, yaitu;  Kompetensi kepribadian guru, Kompetensi Pedagogik, Kompetensi sosial dan Kompetensi profesional guru.

Seorang guru akan menjadi profesional apabila sudah menguasai keempat kompetensi diatas. Saya pikir masih banyak guru di luar sana yang belum menguasainya, termasuk saya sendiri. Namun begitu saya harus berusaha bisa menerapkan dari keempat kompetensi tersebut meskipun hanya sebagian persen yang bisa saya mampu. Diantara praktik nyata yang telah terpakan terhadap siswa saya dari empat bidang kompetesi tersebut sebagai berikut.

Kompetensi kepribadian guru, Dalam menerapkan kompetensi ini, saya berusaha sebisa mungkin dalam menjaga penampilan dan perkataan agar selalu sopan dan santun baik kepada siswa maupun orang masyarakat. Dalam menjaga kepribadian, agar tampak arif, bijaksana dan berwibawa, saya membatasi sikap kepada siswa, yaitu dengan tidak teralu akrab dan cuek. Dengan begitu siswa akan merasa segan kepada kita. Dan yang paling ditekankan kita harus menjadi teladan yang baik kepada mereka, karena teladan itu lebih yang banyak diperhatikan daripada perkataan.

Kompetensi pedagogik , Menjadi guru itu harus pandai mengelola pembelajaran peserta didik. Sebagaimana yang selama ini saya terapkan ketika saya masuk kelas. Saya di kelas tidak mengajar sebelum kelas bersih dan rapi, karena kebersihan dan kerapian menurut saya termasuk bagian kondusifitas pembelajaran. Sehingga ketika jadwal pelaqjaran saya, siswa harus memastikan terlebihn dahulu kebersihan dan kerapian mereka sebelu mulai KBM. Dan dalam menjaga kondusifitas pembelajaran, saya tidak menoton berada di depan. Sangat berbeda sekali kondisi kelas ketika kita mengajar sambil berjalan mengecek sebagian siswa yang ada di belakang. Tindakan itu dapat meminimalisir siswa yang bergurau atau bahkan tidur.

Kompetensi sosial, Kompetensi ini merupakan kemampuan seorang guru untuk memahami bahwa dirinya adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat serta punya kemampuan untuk mengembangkan tugas sebagai anggota masyarakat dan warga negara. Sebagai guru, terlepas interaksi di sekolah, seorang guru butuh menyambung komunikasi dengan masyarakat, terutama wali siswa. Karena adanya komunikasi antar keduanya, kita dapat mengetahui seperti apa perkembangan peserta didik kita. Hal termasuk bagian yang saya terpakan, melakukan silaturahim disaat waktu senggang.

Kompetensi profesional guru, Keterampilan yang wajib dimiliki oleh seorang guru supaya tugas-tugas keguruannya bisa terselesaikan dengan baik, maka guru harus memiliki kompetensi profesional. Guru yang profersional tentu menguasai Standar Kompetensi (SK) pelajaran, Kompetensi Dasar (KD) pelajaran, dan tujuan pembelajaran dari suatu pelajaran yang diampu. Berangkat dari pengalaman saya dalam mengajar. Awal saya mengajar tidak tau apa perangkat pembelajaran, tetapi dengan ketidakgensian saya, saya belajar kepada teman-teman guru yang lebih senior, terutama kepala sekolah. Akhirnya sekarang bisa juga melengkapi perangkat pembelajaran, seperti silabus dan RPP dan yang pasti rasanya berbeda dengan ketika mengajar tanpa Silabus-RPP. Alur pembelajaran lebih terarah, mengenak dan mengalir.

Oleh karena itu, melihat pentingnya posisi guru dalam dunia pendidikan, maka sumber daya manusia (SDM) yang unggul adalah hal mutlak dalam proses pembelajaran. Sehingga kita selaku seorang guru harus memenuhi standar pendidik yang dapat dicapai dengan memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik. Kita harus terus belajar selama belum menguasai empat kompetensi tersebut. Hal ini tak bisa ditawar lagi karena sudah diamanatkan dalam Pasal 8 Undang-Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dimana hal itu merupakan pengakuan bahwa guru adalah tenaga profesional yang setara dengan profesi lain seperti dokter, pengacara, dan seterusnya.

Salam Semangat kanca guru!


Penulis : M. Siryi Zamil

*Ditulis untuk memenuhi Tugas Kuliah "Profesi Keguruan" semester 7 Open University - Jember 

                                      

Share:
Read More

PENINGKATAN DAYA KREATIVITAS KELOMPOK MILENIAL DI ERA COVID 19

 


Beberapa bulan terakhir sejak akhir tahun 2019, dunia dilanda wabah penyakit virus menular yang begitu menakutkan. Virus itu disebut COVID 19, singkatan dari “Corona Virus Disease”. Wabah Corona telah berdampak merugikan di banyak sektor, seperti sektor UMKM dan pendidikan. Uniknya kelompok milenial yang pada umumnya pelajar, mahasiswa dan pekerja muda menjadi lebih kreatif dalam berbagai hal. Salah satunya adalah bagaimana mereka memanfaatkan teknologi yang ada untuk usaha, bekerja, belajar dan lain semacamnya.


Mengutip pernyataan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) dari CNN Indonesia, Teten Masduki yang menyebutkan, transaksi penjualan online meningkat hingga 350% di tengah pandemi Covid-19. Juga menurut Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, sepanjang masa pandemi Covid-19 tercatat ada peningkatan hingga lebih dari 300 ribu pengusaha baru yang masuk ke ranah online. Saat ini mudah ditemui usaha-usaha baru berbasis social commerce kekinian yang tumbuh bermunculan di mana dimana. Mereka memanfaatkan media sosial untuk memulai wirausaha. Ada yang berjualan makanan, pakaian, hingga jasa.


Senior Director Office Services Colliers International Indonesia (konsultan properti), Bagus Adikusumo mengatakan bahwa pola kerja dari rumah diperkirakan bakal menjadi lebih lumrah dalam penerapannya oleh sejumlah kantor perusahaan akibat dampak dari COVID-19, dan diperkirakan akan berlanjut bakal setelah pandemik dapat tertangani. Ya, Tren bekerja dari rumah pun diperkirakan akan terus berlanjut meski COVID-19 suatu saat nanti berakhir.


Dampak Wabah Covid-19 masuk ke segala sektor tak terkecuali sektor pendidikan. Perguruan tinggi dan sekolah juga mengharuskan semua kegiatannya menjadi online seperti tes masuk, ujian, bahkan wisuda. Kegiatan yang menjadi online ini ada sisi positifnya karena siswa bisa berkumpul bersama keluarga lebih sering dan menghabiskan waktu di rumah.


Kegiatan belajar di rumah saja sebenarnya ada sisi menguntungkannya juga karena ruang untuk mengeksplor hal baru justru bisa lebih banyak. Banyak pelajar dalam beberapa bulan terakhir ini menemukan bmakat baru mkarena waktu luang mereka lebih banyak, sehingga pemikiran otodidak terhadap hal-hal baru mereka muncul.

 

Sumber:

https://yoursay.suara.com/news/2020/06/24/171327/belajar-online-saat-pandemi-dan-pengaruhnya-terhadap-siswa-dan-santri?page=2

https://beritabeta.com/news/ekonomi/bisnis-online-ladang-baru-di-masa-pandemi-covid-19/

Share:
Read More