I love you becouse of Allah!
@owner of your heart
Bola mataku sempat berkaca kaca, saat jari ini mengetikkan huruf demi huruf dalam tulisan ini. Pikiranku membayangkan betapa terusiknya dirimu ketika ada seseorang yang tidak sama sekali kau suka, berkali kali datang membujukmu. Setauku, urusan hati lebih berat sakitnya daripada urusan lainnya.
Kali ini aku lebih sering mengkhawatirkan dirimu dari sesuatu yang tidak diinginkan. Doaku, semoga Tuhan senantiasa menguatkan hatimu serta selalu memberikan jalan terbaik untukmu...
Sejauh ini, kuanggap kau dalam keadaan baik baik dan tenang di setiap aktifitasmu. Namun ternyata tidak, semua orang di sekitarmu bercerita tentangmu bahwa kau dalam keadaan bahaya dari usikan sesuatu yang sangat berat untuk kau terima.
Bagiku yang menimpamu saat ini bukanlah sesuatu yang ringan. Itu berat, karena ia menyangkut masa depanmu, bahkan tentang hidupmu. Dan itu tidak bisa dipertimbangkan dengan enteng, apalagi dengan main main. Semogalah Tuhan selalu memberikan jalan yang terbaik atas segala urusanmu...
Aku selalu berdoa, semoga hatimu mampu menahan tekanan yang bertubi tubi datang menghinggapimu. Aku hanya takut dia yang gagal membujukmumu saat ini, besok datang lagi dan datang lagi dengan senjata lain yang dapat menaklukan hatimu, sehingga kau jadi luluh dan mengindahkan semua permintaan orang itu. Aku tidak ingin itu terjadi padamu, karena itu pasti sangat mengganggu ketenanganmu...
Aku tau, hatimu sangat kuat dan tulus. Baru aku sadari bahwa ketulusanmu padaku telah bermula sejak 4 tahun yang lalu. Aku juga sadar bahwa ternyata dalam pada itu kau berjuang dengan sekeras perasaanmu. Dalam pada itu pula kau kerap kali tersakiti lantaran tingkahku yang selalu mengacuhkanmu. Iya, sejauh ini kau mungkin selalu harus menahan rasa perih di hati; di saat aku dekat dengan sebagian orang di sekitarmu. Aku yakin saat itu, kau tak terima kejadian itu. Hatimu sering kali basah, menangis, dan menjerit seolah tidak ingin melihatku lagi. Kau frustasi, dan ingin menyerah, bahkan kau tidak ingin lagi mengenal lelaki karenaku.
Pasalnya, bagimu semua berubah jadi jahat jika itu soal laki laki. Anggapanmu laki laki hanya bisa menyakiti dan tidak mau mengerti. Aku yakin itu yang kau rasakan saat kau melihat tingkahku yang aneh dan tak jelas ini.
Kau frustasi, namun mungkin sejenak setelah kejadian itu, hatimu kembali lunak, ketulusan itu kembali membangunkan dirimu untuk tidak membenciku, dan begitulah seterusnya ketulusan itu tidak bisa lenyap dalam dirimu, hingga saat ini pun dia tumbuh besar, menjadi pohon cinta yang diliputi bunga-bunga di hatimu.
Betapa tulus hatimu. Aku memohon maaf yang sangat mendalam jika selama ini tingkahku ambigu terhadapmu. Selama ini, aku selalu membuatmu bingung dan bertanya tanya. Sekali lagi, mohon maaf atas semua sikap itu.
Sekarang, melalui tulisan ini, aku ingin mencurahkan semuanya tentangku kepadamu.
Kau tau, kalau boleh jujur sampai saat ini aku belum pernah menarik apa yang aku ungkapkan 4 tahun lalu. Semoga kau masih ingat. Aku mencintaimu.
Betul, penampakanku sehari sehari, adalah seseorang yang acuh tak acuh jika berhadapan denganmu, sok tak perhatian dan ah banyak lainnya, tapi taukah dirimu, dalam tempo itu aku menyimpan harapan yang sangat besar kepadamu. Hanya saja kau tak mengetahuinya. Mungkin aku bisa dibilang pria yang pandai menyimpan rahasia, termasuk menyembunyikan perasaanku dari pandangan matamu.
Aku bukanlah lelaki pemberi, yang suka menghadiahi banyak sesuatu kepadamu, karena aku tau, menyayangimu tidak harus memberikan bingkisan yang mengejutkan, namun butuh kelihaian untuk menjaga gejolak perasaan ini di tengah tengah kecurigaan yang membahayakan dirimu.
Aku juga tidak pandai merangkai segepok bunga untuk aku berikan kepadamu di saat hari ulang tahunmu tiba, bisaku hanya menulis sesuatu di buku harianku. Kau tak tau hal itu, tapi aku yakin suatu saat kau akan tau sendiri bahwa kau begitu berarti bagiku melalui tulisan tulisanku.
Aku sangat takut jika membayangkan, Semua orang di sekitarku tau akan gelagatku yang sebenarnya. Misalnya, kedekatanku padamu, pilih kasihku padamu, dan juga perhatianku yang lebih kepadamu. Lalu apa jadinya pesantren kita, mungkinkah aku bisa dipercaya hingga saat ini untuk tinggal di tempat ini, tidakkah kita tidak dibicarakan dengan kesan yang buruk oleh santri dan masyarakat sekitar kita. Semua itu pastilah terjadi dan semua berkesan buruk, sangat buruk. Aku tidak ingin kejadian itu ada di masaku saat ini.
Syukurlah, karena sampai saat ini aku masih bisa bertahan dalam tempo waktu yang tidak singkat menurutku, dan selalu berdoa semoga kedepan aku masih hidup baik dan tambah baik.
Aku pun juga bersyukur karena sampai saat ini kau masih setia bertahan hidup bersama mata pelajaranmu. Bagiku, kau adalah satu satunya wanita yang baik, yang berjuang untuk meraih cita cita sebelum cinta, karena banyak sekali wanita lain di sekitarmu dan seperjuanganmu yang telah gugur dulu sebelum tugas mulianya selesai. Ya, mereka lebih memilih hidup asyik yang sementara di luar sana daripada masa depannya.
Bagiku, kau adalah wanita sholehah yang beruntung, karena di saat yang lain lebih memilih bermalas malasan, kau justru mendirikan sholat malam dan dhuha di setiap pagimu, di saat yang lain menjadikan gedget (handphone) sebagai priotas dalam kehidupan sehari harinya, kau justru memilih menghafal Al-Qur an dan membaca buku buku pelajaran, di saat yang lain asyik berkisah tentang kekasih mereka saat kumpul bersamamu, kau justru menjadi pendengar setia dan memilih sakit hati lantaran kau tidak punya kisah yang sama dengan mereka, dan di saat yang lain sibuk berbincang tentang pernikahan pun, kau justru memikirkan masa depan. Aku suka sekali sikap muliamu itu. Sungguh kau wanita idaman setiap orang. Semoga kau selalu dalam lindunganNya.
Sampai saat ini, aku selalu berdoa, semoga kau tetap menjadi wanita perindu surga, yang cinta ibadah serta menghiasi hari harimu dengan menghafal Al Qur'an dan membaca buku buku, wanita yang miliki komitmen tiada hari tanpa berubah lebih baik.
Pesanku, jangan pernah berhenti belajar meski kau sudah tidak lagi di bangku sekolah. Belajarlah sebanyak banyaknya, jangan kau risaukan soal jodoh karena jodohmu adalah sebaik dirimu dan inshaallah dia lagi memperjuangkan yang terbaik untukmu. Yang paling penting adalah bagaimana dirimu semakun hari semakin baik untuk kemudian menjadi manusia terbaik. Selalulah berbuat baik! Jangan sia siakan masa mudamu sebelum tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, sempatmu sebelum sempitmu dan hidupmu sebelum matimu.
***
Segeralah kembali ke pondok jika nanti sudah sampai waktunya. Ayo kita besarkan nama Darul Ulum. Darul Ulum membutuhkan santri sepertimu.Ya, Darul Ulum menunggumu majadi hafidzah Al Qur an untuk mengharumkan nama besarnya. Aku yakin kaulah nanti putri terbaik Darul Ulum. Semoga Allah selalu memberikan kesehatan dan semangat belajar untukmu...
Awas, jangan jadi anak yang malas, nanti di rumah bantu bantu orang tua, dan jangan pegang HP ya! HP itu jahat! Ia bisa merubah isi kepalamu menjadi liar. Aku hanya takut yang awalnya kesukaanmu adalah belajar dan menghafal berubah menjadi suka main chat dan telponan. Aku takut itu. Perbanyak baca Al Qur'an saja ya!
Jika kau butuh curhat, menulislah di buku karena satu satunya sahabat setia yang dapat dipercaya adalah buku, atau jika kau mempercayaiku, berceritalah kepadaku, aku justru sangat senang menampung curahan hatimu.
Jangan pernah khawatirkan aku, karena aku tidak akan pernah berubah padamu. Boleh aku hidup bebas bersama orang-orang di luar sana, tapi di hatiku kau adalah wanita terbaik yang belum aku temukan di luar sana.
***
Melalui tulisan ini, aku ingin berkata jujur bahwa kau adalah wanita dambaan hatiku. Dari hati yang paling dalam dan melalui tulisan ini, aku berikrar bahwa aku mencintaimu karena Allah. Aku berdoa semoga alam jagat raya merestui ketulusan kita hingga Tuhan mempersatukan kelak, amin!
Sekian!
|Jember, 23 Mei 2019
|@smkoffice @20.59 wib
@owner of your heart
Design addition : https://penainspirasie.blogspot.com |
Bola mataku sempat berkaca kaca, saat jari ini mengetikkan huruf demi huruf dalam tulisan ini. Pikiranku membayangkan betapa terusiknya dirimu ketika ada seseorang yang tidak sama sekali kau suka, berkali kali datang membujukmu. Setauku, urusan hati lebih berat sakitnya daripada urusan lainnya.
Kali ini aku lebih sering mengkhawatirkan dirimu dari sesuatu yang tidak diinginkan. Doaku, semoga Tuhan senantiasa menguatkan hatimu serta selalu memberikan jalan terbaik untukmu...
Sejauh ini, kuanggap kau dalam keadaan baik baik dan tenang di setiap aktifitasmu. Namun ternyata tidak, semua orang di sekitarmu bercerita tentangmu bahwa kau dalam keadaan bahaya dari usikan sesuatu yang sangat berat untuk kau terima.
Bagiku yang menimpamu saat ini bukanlah sesuatu yang ringan. Itu berat, karena ia menyangkut masa depanmu, bahkan tentang hidupmu. Dan itu tidak bisa dipertimbangkan dengan enteng, apalagi dengan main main. Semogalah Tuhan selalu memberikan jalan yang terbaik atas segala urusanmu...
Aku selalu berdoa, semoga hatimu mampu menahan tekanan yang bertubi tubi datang menghinggapimu. Aku hanya takut dia yang gagal membujukmumu saat ini, besok datang lagi dan datang lagi dengan senjata lain yang dapat menaklukan hatimu, sehingga kau jadi luluh dan mengindahkan semua permintaan orang itu. Aku tidak ingin itu terjadi padamu, karena itu pasti sangat mengganggu ketenanganmu...
Aku tau, hatimu sangat kuat dan tulus. Baru aku sadari bahwa ketulusanmu padaku telah bermula sejak 4 tahun yang lalu. Aku juga sadar bahwa ternyata dalam pada itu kau berjuang dengan sekeras perasaanmu. Dalam pada itu pula kau kerap kali tersakiti lantaran tingkahku yang selalu mengacuhkanmu. Iya, sejauh ini kau mungkin selalu harus menahan rasa perih di hati; di saat aku dekat dengan sebagian orang di sekitarmu. Aku yakin saat itu, kau tak terima kejadian itu. Hatimu sering kali basah, menangis, dan menjerit seolah tidak ingin melihatku lagi. Kau frustasi, dan ingin menyerah, bahkan kau tidak ingin lagi mengenal lelaki karenaku.
Pasalnya, bagimu semua berubah jadi jahat jika itu soal laki laki. Anggapanmu laki laki hanya bisa menyakiti dan tidak mau mengerti. Aku yakin itu yang kau rasakan saat kau melihat tingkahku yang aneh dan tak jelas ini.
Kau frustasi, namun mungkin sejenak setelah kejadian itu, hatimu kembali lunak, ketulusan itu kembali membangunkan dirimu untuk tidak membenciku, dan begitulah seterusnya ketulusan itu tidak bisa lenyap dalam dirimu, hingga saat ini pun dia tumbuh besar, menjadi pohon cinta yang diliputi bunga-bunga di hatimu.
Betapa tulus hatimu. Aku memohon maaf yang sangat mendalam jika selama ini tingkahku ambigu terhadapmu. Selama ini, aku selalu membuatmu bingung dan bertanya tanya. Sekali lagi, mohon maaf atas semua sikap itu.
Sekarang, melalui tulisan ini, aku ingin mencurahkan semuanya tentangku kepadamu.
Kau tau, kalau boleh jujur sampai saat ini aku belum pernah menarik apa yang aku ungkapkan 4 tahun lalu. Semoga kau masih ingat. Aku mencintaimu.
Betul, penampakanku sehari sehari, adalah seseorang yang acuh tak acuh jika berhadapan denganmu, sok tak perhatian dan ah banyak lainnya, tapi taukah dirimu, dalam tempo itu aku menyimpan harapan yang sangat besar kepadamu. Hanya saja kau tak mengetahuinya. Mungkin aku bisa dibilang pria yang pandai menyimpan rahasia, termasuk menyembunyikan perasaanku dari pandangan matamu.
Aku bukanlah lelaki pemberi, yang suka menghadiahi banyak sesuatu kepadamu, karena aku tau, menyayangimu tidak harus memberikan bingkisan yang mengejutkan, namun butuh kelihaian untuk menjaga gejolak perasaan ini di tengah tengah kecurigaan yang membahayakan dirimu.
Aku juga tidak pandai merangkai segepok bunga untuk aku berikan kepadamu di saat hari ulang tahunmu tiba, bisaku hanya menulis sesuatu di buku harianku. Kau tak tau hal itu, tapi aku yakin suatu saat kau akan tau sendiri bahwa kau begitu berarti bagiku melalui tulisan tulisanku.
Aku sangat takut jika membayangkan, Semua orang di sekitarku tau akan gelagatku yang sebenarnya. Misalnya, kedekatanku padamu, pilih kasihku padamu, dan juga perhatianku yang lebih kepadamu. Lalu apa jadinya pesantren kita, mungkinkah aku bisa dipercaya hingga saat ini untuk tinggal di tempat ini, tidakkah kita tidak dibicarakan dengan kesan yang buruk oleh santri dan masyarakat sekitar kita. Semua itu pastilah terjadi dan semua berkesan buruk, sangat buruk. Aku tidak ingin kejadian itu ada di masaku saat ini.
Syukurlah, karena sampai saat ini aku masih bisa bertahan dalam tempo waktu yang tidak singkat menurutku, dan selalu berdoa semoga kedepan aku masih hidup baik dan tambah baik.
Aku pun juga bersyukur karena sampai saat ini kau masih setia bertahan hidup bersama mata pelajaranmu. Bagiku, kau adalah satu satunya wanita yang baik, yang berjuang untuk meraih cita cita sebelum cinta, karena banyak sekali wanita lain di sekitarmu dan seperjuanganmu yang telah gugur dulu sebelum tugas mulianya selesai. Ya, mereka lebih memilih hidup asyik yang sementara di luar sana daripada masa depannya.
Bagiku, kau adalah wanita sholehah yang beruntung, karena di saat yang lain lebih memilih bermalas malasan, kau justru mendirikan sholat malam dan dhuha di setiap pagimu, di saat yang lain menjadikan gedget (handphone) sebagai priotas dalam kehidupan sehari harinya, kau justru memilih menghafal Al-Qur an dan membaca buku buku pelajaran, di saat yang lain asyik berkisah tentang kekasih mereka saat kumpul bersamamu, kau justru menjadi pendengar setia dan memilih sakit hati lantaran kau tidak punya kisah yang sama dengan mereka, dan di saat yang lain sibuk berbincang tentang pernikahan pun, kau justru memikirkan masa depan. Aku suka sekali sikap muliamu itu. Sungguh kau wanita idaman setiap orang. Semoga kau selalu dalam lindunganNya.
Sampai saat ini, aku selalu berdoa, semoga kau tetap menjadi wanita perindu surga, yang cinta ibadah serta menghiasi hari harimu dengan menghafal Al Qur'an dan membaca buku buku, wanita yang miliki komitmen tiada hari tanpa berubah lebih baik.
Pesanku, jangan pernah berhenti belajar meski kau sudah tidak lagi di bangku sekolah. Belajarlah sebanyak banyaknya, jangan kau risaukan soal jodoh karena jodohmu adalah sebaik dirimu dan inshaallah dia lagi memperjuangkan yang terbaik untukmu. Yang paling penting adalah bagaimana dirimu semakun hari semakin baik untuk kemudian menjadi manusia terbaik. Selalulah berbuat baik! Jangan sia siakan masa mudamu sebelum tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, sempatmu sebelum sempitmu dan hidupmu sebelum matimu.
***
Segeralah kembali ke pondok jika nanti sudah sampai waktunya. Ayo kita besarkan nama Darul Ulum. Darul Ulum membutuhkan santri sepertimu.Ya, Darul Ulum menunggumu majadi hafidzah Al Qur an untuk mengharumkan nama besarnya. Aku yakin kaulah nanti putri terbaik Darul Ulum. Semoga Allah selalu memberikan kesehatan dan semangat belajar untukmu...
Awas, jangan jadi anak yang malas, nanti di rumah bantu bantu orang tua, dan jangan pegang HP ya! HP itu jahat! Ia bisa merubah isi kepalamu menjadi liar. Aku hanya takut yang awalnya kesukaanmu adalah belajar dan menghafal berubah menjadi suka main chat dan telponan. Aku takut itu. Perbanyak baca Al Qur'an saja ya!
Jika kau butuh curhat, menulislah di buku karena satu satunya sahabat setia yang dapat dipercaya adalah buku, atau jika kau mempercayaiku, berceritalah kepadaku, aku justru sangat senang menampung curahan hatimu.
Jangan pernah khawatirkan aku, karena aku tidak akan pernah berubah padamu. Boleh aku hidup bebas bersama orang-orang di luar sana, tapi di hatiku kau adalah wanita terbaik yang belum aku temukan di luar sana.
***
Melalui tulisan ini, aku ingin berkata jujur bahwa kau adalah wanita dambaan hatiku. Dari hati yang paling dalam dan melalui tulisan ini, aku berikrar bahwa aku mencintaimu karena Allah. Aku berdoa semoga alam jagat raya merestui ketulusan kita hingga Tuhan mempersatukan kelak, amin!
Sekian!
|Jember, 23 Mei 2019
|@smkoffice @20.59 wib