Tambahkan teks |
Assalamualaikum... Wr. Wb.
Bapak Mentri Agama yang terhormat ...
Apa kabar hari ini? Semoga anda baik baik saja! Salam hangat dari kami, santri! Sebelumnya Ijinkan kami mengirim surat kepada Anda mengenai pernyataan Anda beberapa hari lalu. Kami Dari kampung, mendengar pernyataan anda yang sangat menyayat hati... Anda menyebut cara paham radikal masuk melalui orang yang berpenampilan baik atau Good Looking pandai bahasa arab dan hafidz. Kami sebagai santri di kampung sangat tersinggung dengan pernyataan kontroversi anda. Pernyataan itu sungguh menjegal kami yang saat ini berjuang, mulai pagi, siang, sore dan bahkan malam menghafal dan murojaah Qur’an di pondok pesantren.
Bapak Mentri Agama yang terhormat ...
Lihatlah, disaat semua resah dengan bobroknya moral remaja di negeri kita, dimana mereka sudah gila pesta narkoba, pesta sex dan lain – lainnya. Anda justru curigai kami yang pandai bahasa arab dan hafidz Qur’an sebagai penyusup paham radikal. Sungguh pernyataan bapak mentri sangat menakutkan kami, bahkan umat Islam secara umum. Kami mohon jangan pobhia kami, wahai Bapak Mentri!
Bapak Mentri Agama yang terhormat ...
Jangan selalu curigai kami, umat Islam, dengan label “radikal dan teroris”. Karena realitanya umat Islam tidak pernah bantai penganut agama lain, seperti di Rohingya, Uighur, Palestine dan lainnya. Dan tidak pula menjajah seperti jepan dan Belanda di negeri kita. Lantas bukti radikal yang mana yang anda jadikan ketakutan, wahai Bapak Mentri!
Bapak Mentri Agama yang terhormat ...
Kami doakan semoga anda selalu dalam lindungan Allah SWT, dan semoga diberikan kesadaran bahwa Islam adalah agama yang baik dan membawa kebaikan bagi seluruh alam.
Sekian...
Wassalamualaikum... Wr. Wb.