Artikel || Opini || Catatan || Cerita || Puisi || Motivasi ¤ BERKARYA UNTUK SEMUA ¤

INSPIRASI NIKAH



Aku punya teman. Di pondok dia juniorku. Dia kaderku. Yang pasti dari sesi pengalaman, dia tidak lebih banyak daripada aku. Tapi saat sekarang aku berlibur ke kampung halamanku, dia ternyata sudah menikah dulu, dia menyalipku. Hu !

Harusnya aku yang lebih dulu, namun karena aku berpikir harus menyelesaikan kuliahku, laah itu alasanku sehingga harus menunggu.

Perlu aku akui bahwa dia lebih bernyali dariku.  Sebenarnya, jika memang alasanku, karena harus menyelesaikan kuliah dulu, dia juga kuliah kok, padahal dari segi ekonomi dia sama denganku, tergolong orang tidak mampu.

Dari situ, coba bandingkan siapa yang lebih bernyali antara dia dan aku, pasti jawabannya dia, meski lebih junior daripada aku. Dia, tanggungannya keluarga dan kuliah, tapi aku hanya kuliah, hanya satu.

Suatu waktu dia keluar jalan denganku. Aku bertanya banyak tentang hal itu. Dia bercerita semuanya, mulai dari pertama datang ke rumah istrinya yang tidak dia kenal sebelumnya, sampai jadi diakaq meskipun dengan biaya yang sederhana, itu pun hasil dipinjami oleh salah satu temennya. Dia hanya bermodal percaya bahwa Tuhan selalu mengasihi keluarganya, selagi selalu taat agama, rajin ibadah dan bersosial baik dengan orang-orang di sekitarnya.

Dia mengakui bahwa sejak berkeluarga, dirinya seolah langsung mendadak jadi tua (dewasa). Jika sebelum menikah sering keluar rumah tanpa ada rasa beban dalam dirinya, setelah menikah jadi lebih kondusif di rumah dan berpikir untuk lebih bijaksana serta lebih berbaur dengan tetangganya, Jika sebelum menikah, belanja yang ringan-ringan, tapi setelah menikah, mulai memberatkan tangan.

Intinya, apa yang awalnya hanya dimiliki setengah-setengah, dengan menikah bisa menjadi sempurna. Mulai dari pemikiran, tanggung jawab dan juga rejeki yang diberikan oleh-Nya. Semuanya menjadi sempurna. Sekait dengan hadist nabi bahwa menikah itu menyempurnakan setengah agama.

***

Balik bertanya padaku, aku tanggapi bahwa aku ingin sekali sempurnakan setengah agama, tapi dalam benakku berkata "saat ini masih belum waktunya". aha aha

Barangkali ada pencerahan lainnya, monggo, aku sedang menunggunya....


|Penulis : *M Siryi Zamil
|Tulisan 26 Ramadhan 1439 H
|Sampang, 13 Juni 2018 (Rumah, 22.00)
Share:

No comments:

Post a Comment