Makanya, ketika aku tidak bisa bertemu kamu, aku hanya bisa membayangkanmu lewat awan yang berlalu lalang di bawah purnama malam. Ditambah desiran sayu angin malam yang merayu pikiranku. Lalu perlahan berubah menjadi pilu. Baru kali ini aku merasakan bentuk pilu yang sangat meresahkan, ketika aku hanya dapat melihatmu lewat bayang bayang.
Kamu tau, membayangkanmu membuatku gelisah. Lalu rasa gelisah itu meberontak tubuhku, memaksa kakiku untuk melangkah menuju tempat dimana kamu berdiam. Menemuimu dan melihat kamu tersenyum manis padaku.
Ya, ingin sekali aku bertemu kamu sekarang juga dan memandangi wajah meronamu yang biasa terbungkus jilbab motif bunga bunga. Namun aku tak bisa karena banyak sekali pertimbangan yang menawan diriku. Aku tak bisa. Aku sangat takut menggangu istirahat nyenyakmu, setelah seharian kamu sibuk belajar dan menyetor hafalan Al Qur an kepada gurumu.
Atau kalau aku menemuimu, mungkin saja orang orang membencimu karenaku.
Sejauh ini, aku tidak pernah bertemu dan duduk berdekatan denganmu, apalagi sampai berpegangan tangan. Tidak pernah. Pertemuanku denganmu hanya lewat pandangan jarak jauh yang terpisah pagar rumah. Biasanya kamu menyungingkan sekernyit senyum padaku, lalu dengan pelan kamu berpaling dan melanjutkan aktifitasmu. Itu hanya.
Namun, memandangi senyummu saja sudah sama seperti pertemuan orang orang pada lumrahnya. Bagiku, itu sudah pertemuan istimewa yang menurutku nilainya lebih dari sekedar bercengkrama. Itu artinya dirimu sangat berarti bagiku. Mengapa tidak, jika memandangmu saja aku merasa bagai melihat suasana surga, apalagi tentang perasaanmu padaku. Semua terasa indah saat yang kulihat adalah wajahmu. Begitulah jika perasaan yang menilai. Ya, perasaan!
Aku masih saja berharap bisa memandang wajah aslimu, bukan bayangan semu yang mengawang saat malam sunyi. Karena meski purnama pun yang datang menggantikanmu, rinduku padamu tidak akan bisa terobati dengan keindahannya. Hanya kamu seorang.
Makanya jika akhir akhir ini, kamu mendapati aku merenung diam, jangan tanya ada masalah apa, karena aku tidak akan menjawab apapun. Tapi jika kamu bertanya, apa yang aku inginkan, maka jawabku, ingin melihat senyum manismu. Dan Itu hanya.
| Jember. | 27 Desember 2018 | 09.23 WIB | Lt. II |
No comments:
Post a Comment