"Arakan Carnaval dalam rangka perayaan HUT itu tidak akan bernilai baik, jika dilakukan dengan joget joget di sepanjang jalan, sambil diiringi music disco kekinian, serta dengan gaya bebas kebarat baratan"
***
Agustus adalah bulan special secara nasional bagi rakyat Indonesia. Dalam tempo bulan itu, rakyat Indonesia mempertunjukkan berbagai aksesoris keindonesiannya ; memasang gambar pahlawan, menyanyikan lagu kebangsaan, mengibar bendera, menggelar perlombaan hingga memproklamerkan penampilan kebudayaan lewat arakan pawai yang sangat besar, dimana bahkan sebagai agenda wajib bersama di seluruh daerah untuk merayakan hari lahir Indonesia.
Hal itu tidak lain dan tidak bukan, untuk senantiasa mengingat jasa para pahlawan, yang dulu mati matian merebut kemerdekaan dari kolonial penjajah, dan senantiasa menanamkan jiwa nasionalisme terhadap rakyat Indonesia kedepan.
Perjuangan para pahlawan bangsa dalam memperjuangkan kemerdekaan bukan dengan upaya biasa, tapi lebih dari itu, mereka mempertaruhkan nyawa demi nasib bangsa kedepan. Ya, semua yang mereka perjuangkan semata untuk menjungjung kehidupan rakyat yang sejahtera, tentram dan aman sentosa.
Banyak sekali dari para nenek moyang dan pahlawan kita yang syahid dalam melawan penjajah, yang selama ratusan tahun memperlakukan pribumi dengan perlakuan yang tak berprikemanusiaan.
Sungguh betapa perlu kita saat ini bersyukur dan mendoakannya setiap saat, para pahlawan bangsa. Ya, berdoalah, semoga para pahlawan bangsa di alam sana diberikan balasan yang istimewa oleh Tuhan.
Dalam mengenang jasa para pahlawan kemerdekaan itu, rakyat Indonesia dengan rutin merayakan hari kemerdekaan, yang luput panjatan doa untuk para pahlawan yang telah berpulang.
Mamun, tampaknya semakin lama perayaan tersebut semakin pula bervarian, bahkan pada perayaan yang bisa dibilang menistakan nilai kemerdekaan itu sendiri.
Ya, perayaan kemerdekaan bumi pertiwi yang seharusnya dilakukan sebagai bentuk rasa bersyukur kepada Tuhan yang telah memberi pertolongan, justru sebaliknya, dengan perbuatan yang dimurkaiNya.
Seperti beberapa kejadian Agustus kali ini, khususnya di daerah yang saya tinggali dan beberapa daerah sekitar lainnya, dimana kegiatan Carnaval dipersembahkan secara bebas tanpa aturan dari yang memiliki wewenang di daerah tersebut.
Kendali para kepala daerah sangat berpengaruh terhadap perubahan pola pikir anak bangsa, dan setiap wewenangnya kelak akan dimintai pertanggungjawaban.
Oleh karena itu, persembahkanlah yang baik bagi anak bangsa, karena ialah harapan masa depan bangsa. Dahulu para pahlawan dalam mengusir penjajah, senantiasa dengan kalimat tauhid, bahkan puasa dan memanjatkan doa yang tak henti siang dan malam, namun saat ini perayaan itu dilakukan dengan joget joget di sepanjang jalan, perayaan yang penuh unsur mudharat, menistakan jasa para pahlawan, dan bahkan menjadi ajang kemaksiatan, yang mengundang murka Tuhan.
Arakan Carnaval dalam rangka perayaan HUT itu tidak akan bernilai baik, jika dilakukan dengan joget joget di sepanjang jalan, sambil diiringi music disco kekinian, serta dengan gaya bebas kebarat baratan.
Jadi, agenda perayaan kemerdekaan, selain bertujuan untuk mengenalkan jati diri bangsa terhadap para generasi, harusnya agenda utamanya adalah tasyakkuran, bukan justru menistakan dengan keboborokan yang mencederai. Itu yang harus rakyat Indonesi ketahui, supaya perayaan kemerdekaan selalu berindikasi pada nilai nilai kemerdekaan dan kebangsaan.]
|Penulis : *M Siryi Zamil
|Jember, 30 Agustus 2018 |Office, 13.00
>>>>>
Dapatkan Bonus 50$ dan Gandakan sampai 500$.
100% Tanpa modal.
Cara untuk menuju dunia Forex.
link:
https://idnfbs.forex/?ppu=6896266