Artikel || Opini || Catatan || Cerita || Puisi || Motivasi ¤ BERKARYA UNTUK SEMUA ¤

SUARA ANAK SINKONG : #2019 GANTI PRESIDEN

"Pertanyaan Kita adalah, apa yang dapat Engkau berikan pada bangsamu, bukan apa yang bangsa berikan padamu"
_____________

Saya punya beberapa kaos kesayangan, tapi hanya satu yang paling saya sayang. Kaos itu bertulis hastag dan tiga kata yang gagah di bagian depannya. Saya sering ditanya orang kalau mengenakan kaos tersebut, ditanya dimana belinya, berapa harganya dan bahkan banyak yang minta untuk dipesankannya. Saya bilang bahwa saya tidak beli di toko atau pasar. Kaos itu saya sengaja order polosnya, lalu saya menyamperinya ke tempat sablon. Ya, disablon lalu jadi kaos bergambar menawan dan disukai banyak orang. Itulah kaos #2019 GANTI PRESIDEN.

Saya rasa, kualitas kain kaosnya tidak begitu berkualitas, yang berkualitas itu adalah nilai hastagnya. Makanya banyak sekali saat ini orang orang yang jadi pemburu hastag. Dan engkau tau, hastag di kaos tersebut adalah #2019 GANTI PRESIDEN. Hastag yang mungkin bisa bikin para cebong nyirnyiran atau bahkan jantungan. Tapi semoga tidak, semoga mereka baik baik, dan yang paling diharapkan semoga mereka segera sadar dan berubah, atau hijrah, atau Move On, dan ikut haluan rakyat #2019 GANTI PRESIDEN.

Rakyat negeri ini mayortas bukan kaum cebong, bani jamban, yang punya lidah ribuan kilometer. Borok-borok penguasa, terus dilalap, di seka, dijilat sampai bersih. Bukan seperti itu. Tapi, mayoritas orang waras, bukan IQ 200 sekolam. Makanya, mereka ingin #2019 GANTI PRESIDEN.

Makanya jangan heran Kalau nanti hastag itu terus berkembang tidak hanya di kaos saja yang #2019 GANTI PRESIDEN, tapi topi #2019 GANTI PRESIDEN, tas #2019 GANTI PRESIDEN, gelang dan kalung  #2019 GANTI PRESIDEN, dan jangan kaget pula jika nanti akan ada demo dan pertemuan besar rakyat yang bertajuk #2019 GANTI PRESIDEN, dan ganti-ganti Presiden lainnya. Berharap kaum cebong tidak panik dengan semua itu, karena yang jelas itu merupakan gerakan demokrasi rakyat yang sudah tidak tahan dipendam dalam hati mereka, sehingga harus disuarakan bahwa yang baik adalah #2019 GANTI PRESIDEN.

Sudah menjadi ketentuan konstitusi, bahwa Presiden itu periode jabatannya 5 (lima) tahun, bukan kontrak role over. Bisa diperpanjang apabila selama masa jabatannya dirasa nyaman oleh rakyat. Akan tetapi apabila rakyat sudah tidak nyaman dengan rezimnya, diakhir periode rakyat tidak suka, baik oleh sebab derita yang meraja lela atau sebab suka-suka, sah dan legal kehendak rakyat  #2019 GANTI PRESIDEN.

Rakyat itu dikaruniai otak, bukan boneka dungu yang selalu Istiqomah mau ditipu oleh citra palsu. Derita itu harus diakhiri, bukan dilestarikan. Kezaliman itu harus dihentikan, bukan dibiarkan terus berlaku dan dilanjutkan. Jadi, nalar dan masuk akal jika ada kehendak rakyat  #2019 GANTI PRESIDEN.

Presiden sebagai pemangku urusan rakyatnya. Rakyat itu ingin sejahtera, makan nasi, beli daging. Bukan disuruh konsumsi nasi aking lauk keong sawah. Mereka ingin rumahnya terang benderang dengan cahaya listrik, bukan baru isi Token sebentar saja listrik meraung dan menjerit minta diisi lagi, sakit hati rakyat jika solusinya suruh cabut meteran. Merana hati rakyat, yang sudah kurus kering diminta diet lagi kala tidak mampu beli beras. Jadi, wajar dan biasa saja jika muncul aspirasi dan kehendak rakyat #2019 GANTI PRESIDEN.

Bangsa ini ingin mewariskan kemuliaan dan kebanggaan pada generasi selanjutnya. Bukan mewariskan utang dan kehinaan dibawah ketiak asing dan aseng. Mana ada negara hebat utang hingga 6000 triliun? Bangsa ini ingin meninggalkan legacy pada anak cucu, bahwa orang tuanya telah memuliakan mereka, bukan sebaliknya. Jadi, suara kami #2019 GANTI PRESIDEN.

Ulama itu pewaris Nabi, seharusnya patut dihargai dan dihormati. Bukan malah dikriminalisasi dan dipersekusi, bahkan ada yang sampai mengungsi ke Saudi. Wajar jika umat marah, wajar jika rakyat tidak terima, wajar jika umat ingin ulama dibebaskan, dihormati, dihargai, dan....  wajar sekali jika rakyat ingin #2019 GANTI PRESIDEN.

Tambang itu milik rakyat. Rakyat berserikat memilikinya, tidak boleh dikuasai individu, korporasi, apalagi asing dan aseng. Lantas, jika semua dijual ke asing, semua dikuasai aseng, rakyat kebagian apa ? Kebagian limbahnya ? Tenaga kerjanya saja dari aseng. Makanya, rakyat tidak kuat, tidak tahan,  dan ingin rasanya cepat cepat #2019 GANTI PRESIDEN.

Rakyat tidak mau, nasibnya seperti Jonru, seperti Ust. Alfian Tanjung, Asma Dewi, Rini, atau seperti Ahmad Dani. Dikejar kejar-kejar pasal pidana SARA hanya karena memiliki aspirasi berbeda dengan penguasa. Hal itu tidak pernah terjadi kecuali di rezim saat ini. Jadi, wajar dan masuk akal jika rakyat punya usul #2019 GANTI PRESIDEN.

Rakyat yang hidup di rezim saat ini, yang sehat akal pikirannya, bukan yang yang menggengam kepentingan diri atau organisasinya pasti satu impian #2019 GANTI PRESIDEN.

@Yang tidak suka aspirasi *#2019GANTIPRESIDEN*,  mari tampakan expresimu di kolom komentar!


Penulis: *M. Siryi Zamil
|Jember, 13 Juli 2018 |Sofa Kantor, 14.20
Share:

No comments:

Post a Comment