PANDANGAN MANUSIA
Kejadian pasca buka puasa. Saat perut kenyang, saat pikiran tenang, Aku dengan senang berbincang dengan kedua teman. Bagiku, mereka lebih berpengalaman. Dengannya aku berbincang mulai dari ekonomi sampai masa depan yang telah lama berada di angan angan.
Diakui atau tidak, punya masalah itu memang lebih baik bercurhat daripada bersembunyi dengan dalih cari aman. Berjuta solusi bisa kita dapati dari teman atau sahabat-sahabat yang budiman.
Kembali ke laptop. Perhatianku dalam perbincangan di atas tentang masa depan. Bagiku, menggapainya tidak gampang, harus melalui usaha besar, doa yang berkelanjutan juga rasa percaya yang meyakinkan.
Rasa percaya akan mendorong untuk selalu menyonsong suatu impian. Muhammad Al-Fatih berhasil menaklukan Konstantinople karena dia tidak pernah berhenti percaya pada bisyaroh Rasulullah 850 tahunan silam. Sehingga dia berpikir bahwa meski secara realita dan logolika tak mungkin bisa ditaklukkan. Tapi dia punya percaya pada perkataan Rosulullah. Dalam dirinya, tertanam bahwa Rosulullah tidak pernah bohong. Itulah yang dimaksud dengan pandangan Iman, yang tak pernah melenceng kebenarannya sepanjang zaman.
Ust. Felix Siauw dalam sebuah ceramahnya, memaparkan tentang tiga pandangan manusia di atas :
1. Pandangan mata : pandangan orang biasa, mereka mempercayai sesuatu setelah melihat jelas dengan matanya. Melihat baru percaya.
2. Pandangan logika : pandangan kedepan pengusaha, mereka mempercayai akan keuntungan investasinya di masa depan. Mereka melogika baru percaya.
3. Pandangan berdasarkan Iman pada firman Allah dan sabda Rasulullah : pandangan yang satu ini yang membedakan muslim dengan orang Yahudi, Nasani, Kristen dll. Percaya dulu baru mengamalkan.
Orang Yahudi, Nasrani, Kristen dll. tidak pernah percaya sesuatu tanpa melihat jelas seauatu tersebut dengan mata kepala mereka. Makanya mereka tidak pernah mau ketika Rasulullah mengajak mereka bertobat kepada Allah, justru mereka meminta Rasulullah untuk menunjukkan Allah. Ketika Rasulullah memaparkan Surga dan Neraka, mereka juga minta tunjukan keduanya yang nyata. Tersesatlah mereka, karena mereka melihat dulu baru percaya.
***
Jadi, memandang masa depan, selalu lah di real firman Allah dan sabda Rasulullah.
Beradalah di jalan yang lurus, berusahalah terus menerus dan berdoalah kepada Allah yang maha kudus.
|Penulis : * M Siryi Zamil
|Tulisan Keduabelas Ramadhan 1439 H
|Jember, 30 Mei 2018 (R. Tatangga, 15.48)
No comments:
Post a Comment