KEKERINGAN
Aku biasa duduk di meja kecil yang terbuat dari anyaman bambu di depan toko kakakku. Dari sana, aku dengan mudah menyaksikan para pengemudi yang berhilir mudik di depan toko. Beberapa hari ini, aku hampir setiap hari mendapati truck yang berulang kali lewat mengangkut galon-galon besar.
Kejadian tadi pagi, aku ikut bantu bapak gali semacam lubang kecil, sumur, di tegal dan terdapat beberapa orang lainnya yang melakukan hal yang sama di tegal dan sawah-sawah mereka. Mereka saling sahut menyahut berbicara tentang mengkrisisnya air di saat para petani lagi membutuhkannya untuk menyirami bibit tembakaunya.
Aku jadi ingat dan sadar bahwa yang diangkut truck itu ternyata air, lalu seperti biasa disalin ke drum-drum kecil dan dibawa pulang oleh warga yang melanggan, seperti beberapa tahun silam.
Perbincangan kaum petani di tegal-tegal itu, aku perhatikan mereka sangat mengharapkan adanya harga tembakau yang meninggi, dan menguntungkan. Mereka tak henti-henti melontarkan ucapan-ucapan doa dalam setiap pembicaraannya. Mereka merasakan bahwa tidak sedikit pengorbanan yang telah dihadirkan dalam merumat tembakau di tengah kekeringan pada musimnya.
Air memang sangat sulit di sebagian besar daerah Madura jika sudah memasuki musim kemarau. Apalagi untuk kebutuhan penanaman tembakau, untuk kebutuhan di rumah saja mendapatinya sangat sulit dan melelahkan.
Melalui tulisan ini, aku mengajak semua masyarakat, khususnya kaum petani, apabila terjadi hal yang tidak sesuai dengan yang didamba-dambakan, entah sekarang atau mendatang, berupayalah untuk selalu menerima dengan ikhlas apa yang diberikan oleh Tuhan, bukan menyesalkan peristiwa apalagi menyalahkan.
Terkadang masyarakat awam menyesalkan dan menyalahkan peristiwa, menyalahkan panas karena dianggap berlebihan, menyalahkan hujan karena dianggap musimnya tak beraturan, serta segala peristiwa yang datang atas kehendakNya, bisa mereka salahkan.
Kita memang tidak pernah tau bagaimana dan seperti apa kehendak Tuhan, namun Tuhan tidak pernah salah dalam berkehendak karena sekecil apapun Tuhan menjadikan sesuatu bukan karena kebetulan, namun atas kuasaNya, yang berwenang.
| Penulis : *M Siryi Zamil
|Sampang, 19 Juni 2018 |Toko, 19.46
No comments:
Post a Comment