PELAKSANA CERITA
Manusia itu telah melanggar hukum Tuhan, dengannya, manusia dikutuk oleh Tuhan dan diturunkan ke bumi.
Pasalnya, manusia yang awalnya hidup tenang dan nyaman di istana Tuhan, mendapat hukuman dengan diasingkan ke tanah luas belantara.
Namun, lama kelamaan manusia tumbuh membiak menjadi raja di tanah. Ya, manusia menjadi raja di bumi. Peristiwanya, mereka berselisih, bertumpah darah antar sesama, dan yang menang berkuasa sementara yang kalah menjadi jelata, dan banyak peristiwa lainnya yang bergulat dalam kehiduan mereka. Dengan itu, terangkailah cerita-cerita, yang memenuhi ruang dan waktu dalam kehidupan manusia di bumi.
Tambah hari cerita cerita itu semakin lengkap dan berkembang mengisi otak dan bahkan tertulis dalam surat surat. Dengannya manusia dapat dikatakan sebagai pelaksana cerita cerita.
Namun begitu, manusia dapat membangun perubahan ; merubah derita menjadi bahagia, merubah yang tak terpelihara menjadi berharga, bahkan merubah tanah tanah kumuh yang menakutkan menjadi istana megah. Hingga tiba, dimana bumi berubah seolah menjadi surga, dan manusia menjadi bidaddari manja yang bebas bergaya. Ya, manusia dengan otak dan tangan kakinya dapat merubah bumi menjadi surga.
Kata teman, manusia lebih dari sekedar daging yang terdiri dari tumpukan lemak dan urat-urat, lalu dia menjelma, menjadi ksatria, menjadi pengembala, dan juga pelacur di kota kota, yang berjumlah banyak dan beragam. Cerita pun terus berkembang.
Namun cerita tetaplah cerita. Cerita akan berakhir, tak selalu bernarasi yang berjeda koma, tapi juga titik, dimana cerita harus ditutup dan dibuka lagi keesokan harinya.
Ternyata, manusia hanya diciptakan untuk mengisi cerita cerita. Ketika manusia mati, maka cerita itu selesai. Akhirnya cerita ditutup, dan manusia kembali kepada yang menciptakannya.
Itulah manusia yang terkutuk, lahir untuk membuka lembar cerita, mengisi dan menutupnya kembali. Lalu berpulang ke asalnya.
|Penulis : *M Siryi Zamil
|Jember, 21 Agustus 2018 |Room,
13.30
No comments:
Post a Comment