KORBAN TERORISME
Peristiwa bom bunuh diri Surabaya menjadi isue yang tidak sedaap, apalagi peristiwa itu dituduhkan pada Islam, agama yang selama ini menjadi satu-satunya tempat edukasi adab, bukan biadab. Jika ada yang biadab dan mengatasnama Islam, jelas itu bukan, ya bukan bagian dalam Islam, itu perbuatan iblis dan syaitan, yang dijelaskan sebagai musuh nyata dalam Al-Qur'an.
Dengan adanya peristiwa di Surabaya, kami tidak ridho kalian menuduh sembarang bahwa Islam sebagai sarang peneroran. Jalan terbaik, kita harus terus menklarfikasi sampai semuanya terang benderang, karena meski Muslim pelakunya bisa jadi itu adalah jebakan untuk mengalihkan berbagai permasalahan pemegang kekuasaan, apalagi dewasa ini tuduhan teroris dan radikal pada Islam tidak pernah diterima akal, lantaran dalam realita Islam adalah indah dan pemeluknya penyayang.
Islam bukan terorisme dan terorisme bukan Islam, jangan pernah kaitkan, justru sebaliknya, faktanya terorisme selalu dijadikan alasan untuk menyerang Islam, seperti yang diungkap oleh Jonh Pilger, seorang jurnalis Australia, bahwa korban terbesar terorisme adalah umat Islam sehingga bisa disimpulkan bahwa hakikatnya tak ada perang terhadap terorisme, yang ada adalah perang menggunakan terorisme. Terbukti dan dibaca dunia pada peristiwa pengeboman Afganistan oleh Amerika atas fitnah peledakan gedung WTC 2001 lalu, dimana faktanya hanya untuk menyerang Afganistan, negeri muslim.
AYO... Umat Islam terus klarifikasi isue dan peristiwa terorisme hingga semuanya terang benderang siapa tangan-tangannya.
#IslamIsNotTerorist
#TeroristIsNotIslam
#TerusKlarifikasiPeristiwaSurabaya
|Penulis : *M Siryi Zamil
|Tulisan 1 Ramadhan 1439 H.
|Jember, 18 Mei 2018
No comments:
Post a Comment