Artikel || Opini || Catatan || Cerita || Puisi || Motivasi ¤ BERKARYA UNTUK SEMUA ¤

THR YANG TAK DISUKA


Beberapa kali aku diajak mendatangi tempat itu,  tapi aku sering berdalih ada acara dengan temenku. Mereka mungkin sudah tidak sabar lagi untuk menyambangi tempat seru itu. Dan baru tadi malam aku mengatakan mau, karena untuk beralasan lagi mereka sudah tau. Terpaksa aku ikut. "Mumpung ada waktu, jangan sia-siakan moment sepert itu". Begitu mereka berkata padaku, temanku. 
.

THR, begitu orang-orang menyebutnya. Tiga tahun aku di Jember dan tiga kali pula aku dipertemukan dengannya. Biasanya ia datang menjelang lebaran dan semua warga dengan senang menyambutnya, serta menikmatinya sampai kurang lebih sebulan lamanya.
.

Bagiku, persembahan semacam itu bisa dijadikan taman lepas penat bagi masyarakat, dan tak ada yang perlu dibahas-bahas. Namun bagi agama banyak hal yang mesti dibahas, terkait orang-orangnya yang menjadikannya sebagai ajang umbar aurat, karena itu tergolong maksiat. Dan dalam agama pun dilarang keras, khususnya bagi golongan akhwat. Hal itu dapat membangkitkan syahwat. Bahaya sangat !
.

Di THR, kaum gadis, janda, dan ibu-ibu masyarakat, mereka lebih suka pakain yang ketat, membuat lekuk tubuhnya terlihat, ada yang pakai rok mini agak ke atas, betisnya terlihat mengkilat, membuat pandangan para lelaki tersibak. Menyentil syahwat.
.

Pengumuman bagi kaum akhwat, perbuatan seperti itu adalah perbuatan maksiat, itu adalah dosa besar yang kelak akan dihisab. Itu akan menjerumuskan dirimu pada neraka di akhirat. Makanya, bagi kaum akhwat yang doyan maksiat, segeralah bertobat sebelum terlambat. 

***

THR yang dimaksud adalah "Taman Hiburan Masyarakat". Boleh hukumnya, tapi memperlihatkan aurat, hukumnya adalah haram mutlak. Sadarlah dan segeralah taubat !

|Penulis : *M Siryi Zamil
|Tulisan 20 Ramadhan 1439 H.
|Jember, 07 Mei 2018 |Sofa kantor,  16.21
Share:

No comments:

Post a Comment