BERTEKAD TINGGI
Berlibur, tiba di Madura, besok hari setelahnya aku diajak jalan keluar oleh kakakku. Sepanjang perjalanan menuju Pamekasan itu, kami di atas kendaraan berbincang banyak hal dan panjang lebar.
Kakakku saat ini adalah interpreuner, sementara aku backgroundnya di pendidikan. Dari perbedaan background tersebut, terjadilah komunikasi yang bersinergi dan saling mengisi.
Aku bicara banyak sekali, mulai tentang pentingnya organisasi sampai akademisi, sehingga bagiku otak kita harus selalu terisi dengan pengetahuan dan pengalaman yang tinggi, sebagai bekal saat terjun ke masyarakat nanti.
Berbeda dengan kakakku yang membahas panjang lebar tentang sosialisasi mencari client bisnis hingga mencari peluang bisnis dalam kehidupan sehari-hari.
Dari perbincangan itu, tidak ada yang disesali dari perbedaan background yang dimiliki. Aku mengajak kakakku dalam setip pekerjaannya untuk tetap berdasar pada edukasi dan hukum agama yang suci. Sementara dia menghidupkan pikiranku, bahwa hidup di era kali ini selain harus berpendidikan tinggi, harus juga punya tekad yang tinggi. Dia bilang pintar dan cerdas masih belum cukup untuk membekali diri, tapi harus canggih dan bernyali.
Intinya dari perbincangan di atas, hidup di era bebas saat ini, selain harus berpendidikan tinggi, kita harus pula punya tekad dan nyali yang tinggi. Maksudnya, cerdas dan cermat mencari peluang dalam kehidupan sehari-hari. Berbisnis bisa jadi solusi.
|Penulis : *M Siryi Zamil
|Tulisan 24 Ramadhan 1439 H.
|Sampang, 12 Juni 2018 |Toko, 13.23
No comments:
Post a Comment