Artikel || Opini || Catatan || Cerita || Puisi || Motivasi ¤ BERKARYA UNTUK SEMUA ¤

,

AKTIVITAS MERANGKAI KATA


"Jika tidak berani pada semua orang, bejanjilah pada sepasang mata bahwa dirimu akan terus melangkah"

***

Dengan salah seorang teman baik saya yang tak bisa saya sebutkan. Hampir setiap chatingan, saya ditanya tentang menu tulisan olehnya. Kalau memang saya menulis, saya langsung kirim via WhatsApp-nya, tapi kalau tidak, saya jadi merasa punya hutang setoran padanya. Ya, saya merasa punya hutang padanya, ketika setelah seharian atau beberapa harian tak menghasilkan apapun. Saya jadi merasa ditinggal dan sedikit malu ketika dia mengirimkan karyanya namun saya tak bisa membalasnya dengan karya pula, karena kami sudah saling berjanji untuk tetap rajin berkarya dan saling menukarnya.

Meskipun tidak dengan orang lain, sebetulnya saya telah berulang kali berjanji pada diri saya sendiri untuk membiasakan menulis. Tapi untuk bisa rutin melakukannya kadang kala terhadang dengan kurangnya konsentrasi pikiran, disibukkan pekerjaan dan segala macam halangan.

Sangat perlu untuk dibiasakan selagi itu menjadi kebaikan. Suatu pekerjaan jika sudah rutin dikerjakan, mau sekali saja tanggal, seakan punya hutang besar yang sangat berbeban, seakan menjadi kebutuhan yang harus ada di saat yang sama, dan seakan tercatat dosa besar yang mendatangkan penyesalan. 

Sedikit mirip dengan apa yang dikatakan Mas Sandiaga Unu, bahwa suatu Ibadah kalau sudah rutin kita lakukan bukan lagi menjadi sebuah kewajiban tapi menjadi sebuah kebutuhan.

Saya memang suka menulis. Dulu, sebelum saya boleh memegang handphone, saya menulis di kertas. Saya melakukannya dengan rutin, satu hari satu tulisan, atau setidaknya satu halaman kertas, berurut dengan tanggalnya. Dalam pada itu, saya sangat sulit meninggalkan lembaran kertas meskipun dalam sehari saja. Karena kalau sampai meninggalkannya, saya seolah lagi ditarik setoran, sehingga harus saya ganti di hari berikutnya. Hampir tiga tahun saya melakukannya rutin dan berkelanjutan.

Sama dengan beberapa bulan terakhir ini, saya rutin setiap hari menulis. Namun beberapa hari ini, saya mulai bolos menulis, makanya saya jadi terbeban rindu akan kebiasaan itu. Saya ingin memulainya kembali.

Saya hanya terbesit janji yang tidak tau akan bertahan beberapa lama ke depan. Ya, saya hanya mengungkap janji kecil dalam hati bahwa saya akan setiap hari, ingin selalu bersua menuangkan coretan kata melalui abjad yang mewarnai keyboard handphone saya. Biarlah orang berkata apa dengan ketidaksempurnaan tulisan saya. Saya hanya meyakini bahwa semua usaha saya akan sampai pada muara kesuksesan yang saat ini tak tampak di depan mata.

Saya hanya melakukan usaha dan berharap besar bisa seperti mereka yang namanya terkenang meski telah ratusan tahun tiada. Saya bukan si pemilik tulisan, yang menguasai taktik jitu dalam merajut kata demi kata menjadi kalimat penuh makna. Saya hanya seorang manusia awam yang baru jatuh cinta dengan aktivitas merangkai kata.

Teruslah menulis, karena menulis adalah upaya menghasilakan suatu karya yang tak akan pernah mati. Zaman boleh berlalu meninggalkannya namun goresan tinta selalu terpahat dalam di setiap nalar para pembaca. Kekuatan makna tulisannya mampu mengubah ribuan manusia jahiliah menjadi berkeadaban.

Berjanjilah kepada dirimu, untuk melakukannya dalam kebiasaan, selagi itu mendatangkan kebaikan.


|Penulis : *M Siryi Zamil
|Jember, 12 Agustus 2018 |Room, 09,00
Share:

No comments:

Post a Comment