WISATA MADURA
Madura yang dulu dikenal sebagai pulau kumuh dan alami, saat ini mulai dipermak bagai penganten yang dihiasi anika bunga-bunga. Begitu banyak tempat tempat wisata, yang bisa dijadikan tempat kunjungan dan hiburan oleh para warga, terlebih para pemuda. Madura masa kini mulai bersaing dengan daerah daerah kota di Jawa.
Setauku, di bagian Pantura saja, di bibir-bibir pantai sudah sangat banyak tempat wisata yang memang diolah oleh manusia dan terpelihara, mulai dari Kapal dan Pantai Jodoh hingga Nipa, dan masih banyak lainnya, bukan lagi yang ada di Pamekasan dan Sumenep, mulai dari yang bernama depan pantai, bukit juga gili dan sebagainya, yang setiap harinya tidak sepi dari para pengunjungnya.
Hal itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Madura karena bisa dijadikan tempat melepas penat saat waktu senggang.
Namun di sisi lain menjadi mudharat yang dapat menghapus nama harum Madura keluar, karena sudah beberapa kali kejadian tidak baik yang dilakukan para anak muda di tempat-tempat wisata yang dengan bebas melantarkan para pengunjungnya berbuat seenaknya.
Makanya bisa ada benarnya jika beberapa bulan lalu, tempat wisata di bagian pantura tersebut hendak dibubarkan.
Aku dan mungkin sebagian masyarakat Madura lainnya tidak bangga dengan tempat-tempat wisata buatan tersebut, karena selain jelas merusak alam, juga dengan dampak negatif-nya bisa mencederai pulau kesayangan kita.
Aku anak rantau, tidak jarang menguping pembicaraan orang luar sana bahwa Madura adalah sebagai sarang para ulama dan kewaroannya, banyaknya madrasah dan pendidikan keislamannya, banyaknya kaum santri dan adab baiknya, juga dikenal sebagai masyarakat yang konsisten dengan ibadahnya, dimana saat adzan terkumandang mereka berhenti sejenak dari pekerjaannya untuk beramai-ramai mendirikan shalat berjamaah di masjid dan mushollahnya, serta tinggi prinsip dan solidaritasnya.
Lah, aku dan mungkin sebagian masyarakat Madura lainnya lebih bangga dengan popularitas khas orang Madura yang tertanam sejak lalu, bukan dengan yang dipersembahkan akhir-akhir ini, dimana tempat pendidikan siswa bunuh gurunya, santri gebuk ustadnya, haflah nyawer acaranya, dan juga tempat wisata bebas yang berpotensi mesum bagi para pengunjungnya.
Tempat wisata yang baik adalah yang diringi aturan yang baik, bukan malah disuguhkan dengan secara bebas.
Kita cinta Madura, Ayo.. madurakan Madura !
|Penulis : *M Siryi Zamil
|Sampang, 18 Juni 2018 |Toko, 14.33
No comments:
Post a Comment